Jumat, 19 Maret 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
a. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
b. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang (www.wikipedia.co.id, 10 mei 2009).
c. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupannya ( A.Sonny Keraf, 2001).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang dipelajari melalui penginderaan sehingga mengakibatkan suatu proses berpikir secara rasional dapat diuji kebenarannya terhadap suatu objek tertentu dan merupakan informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang dari keseluruhan pemikiran dan pemahaman yang dimiliki tentang dunia dan segala isinya.
2 Tingkat Pengetahuan dalam Domain kognitif
Menurut Notoatmodjo (2003), tingkat pengetahuan dalam domain kognitif adalah :

a. Tahu ( Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu yang telah dipelajari sebelumya.Termasuk kedalam tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehensif)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tesebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi seseorang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang obyek yang diketahui tersebut.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi ini diartikan apabila orang yang telah memahami obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yng lain.
d. Analsis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.


f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
3. Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a. Pengalaman
Pengalaman dapat di peroleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang diperoleh untuk memperluas pengetahuan seseorang.
b. Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat menambah wawasan atau pengetahuan seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih luas dibandingkan dengan pendidikan yang lebih rendah.
c. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d. Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan.
4 Peran pengetahuan terhadap perubahan perilaku
Pengertian perilaku dilihat dari aspek biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan, atau menurut Skiner (1938) perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan atau stimulus. Perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan, seperti halnya pengetahuan sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya yaitu :
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa seseorang menerima stimulus yang diberikan.
b. Menanggapi (Responding)
Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi.
c. Menghargai (Valuing)
Menghargai diartikan seseorang memberikan nilai yang positif terhadap
objek atau stimulus.
d. Bertanggung jawab(Responsible)
Diartikan adalah seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya harus mengambil resiko dari keputusannya.
Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
5. Proses terjadinya adopsi
Menurut Rogers (1974), mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :
a. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
b. Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus atau objek tersebut.
c. Evaluation yakni menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
d. Trial, yakni orang sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya terhadap stimulus (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
5. Karakteristik Pengetahuan
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang memilki sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu, sifat kejiwaan, ahlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat atau watak (Kamus Bahasa Indonesia, 1998).
Karakteristik diantaranya :
a. Umur
Umur adalah lama waktu untuk hidup atau ada.
b. Pendidikan
Pendidikan Secara umumnya adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003).
Pendidikan dalam arti formal sebenarnya adalah suatu proses pengumpulan bahan/materi pendidik kepada sasaran pendidik (anak didik) guna mencapai perubahan tingkah laku.
Pendidikan adalah suatu proses maka dengan sendirinya mempunyai masukan dan keluaran.
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah orang yang bekerja/orang yang menerima upah atas hasil kerjanya.
d. Paritas
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Wiknyosastro, 2002).
Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup,jumlah kehamilan yang berlanjut keviabilitas, untuk menentukan paritas, kehamilan ganda yang merupakan pengalaman para tunggal atau sebelumnya (Kamus Istilah Kebidanan, 2005). Paritas adalah jumlah persalianan yang pernah dialami wanita (Kamus Istilah Kebidanan, 2005).
B. Masa Nifas
1. Pengertian Nifas :
a. Nifas atau puerpurium adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu (Varney Helen, 2001).
b. Masa nifas (Puerpurium) dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (sarwono prawirohardjo, 2001).
c. Masa nifas merupakan masa yang diawali dari beberapa jam setelah placenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan.
2. Periode Masa Nifas
Menurut Ester (200) Periode Nifas terdiri dari :
a. Puerperium Dini, adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan.
b.Puerperium Intermedial, adalah kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c.Remote Puerperium, adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan atau tahunan.
3. Perubahan fisiologis masa nifas.
Perubahan fisiologis pada masa nifas adalah terjadinya perubahan fisik dan laktasi, menurut Ester (2000), perubahan yang terjadi pada masa nifas diantaranya :
a. Uterus
Pada waktu hamil dapat terjadi perubahan besar pada otot rahim, yang semula hanya 30 gram menjadi sekitar 1 kg pada akhir kehamilan. Setelah persalianan terjadi proses sebaliknya yang disebut involusi, dimana secara berangsur otot rahim mengecil kembali dan bisa mencapai ukuran normal kembali (30gr) dalam waktu 8 minggu.
Bekas implantasi placenta segera tertutup epitel sebagai proses penyembuhan dan sembuh total dalam 6 minggu, luka jalan lahir akan mengecil sehingga dalam waktu 6-7 hari setelah persalinan hanya dapat dilalui oleh satu jari.
b. Lochia
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas. Sifat lochia berubah seperti sekret luka berubah menurut tingkat penyembuhan luka, yang dapat di urutkan sebagai berikut :
1) Lochia Rubra, timbul pada hari ke -2 postpartum.
2) Lochia serosa, timbul pada hari ke 3-4 merupakan darah yang encer.
3) Lochia alba, timbul pada hari ke-10 warna cairan menjadi putih atau kekuning-kuningan.
4) Lochia yang berbau amis dan lochia yang berbau busuk menandakan adanya suatu infeksi disebut lochia purulenta.
c. Perubahan kulit
Pada waktu hamil terjadi pigmentasi kulit karena proses hormonal, setelah persalinan hormonal berkurang dan hiperpigmentasipun menghilang. Pada dinding perut akan menjadi putih mengkilat yaitu Striae albicans.
d. Dinding Perut
Otot dinding perut melebar sesuai dengan besarnya pertumbuhan kehamilan, setelah persalinan dinding perut kendor, kendornya dinding perut dapat dikurangi dengan jalan melakukan senam nifas.
e. Buang air besar dan kecil
Pada persalinan normal dengan mobilisasi dini biasanya buang air besar dan kecil tidak megalami hambatan, kecuali ibu takut pada luka jalan lahir dan adanya pembengkakan akibat luka pada labia sehingga menutupi uretra, apalagi sebagian besar mengalami pertambahan air seni karena terjadi pengeluaran air tubuh yang berlebih disebabkan oleh pengenceran darah pada saat hamil.
4. Perubahan Psikologi Pada Masa Nifas
Gangguan emosional pasca persalinan bisa bervariasi terjadinya pada 10 hari Post Partum bahkan berlangsung terus menerus sampai 6 Bulan ada juga sampai 1 tahun.
Menurut Ester (2000) dalam menjalani adaptasi setelah persalinan, ibu akan mengalami fase-fase :
a. Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada dirinya.
b. Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan .Pada periode ini ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannya dan tanggung jawabnya dalam merawat bayinya. Pada periode ini ibu memerlukan dukungan karena ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c. Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan, ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya dengan baik.
5. Menurut buku KIA ( Depkes RI, 2008) dalam masa Nifas ada 3 kali kunjungan yang harus dilakukan, yaitu cakupan kujungan nifas ( KF 1, KF 2, dan KF 3), diantaranya adalah:
a. 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan
1) Mencegah perdarahan yang diakibatkan oleh atonia uteri.
2) Mendeteksi penyebab perdarahan lain dan merujuknya bila perlu.
3) Memberikan konseling kepada ibu/anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan akibat atonia uteri.
4) Melanjutkan pemberian ASI (ASI Eksklusif)
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi.
7) Memeriksa status pemberian Vit K.
b. Minggu ke - 2 setelah persalinan
1) Memastikan involusi berjalan normal, uterus berkontraksi,Tinggi Fundus Uteri (TFU), perdarahan, lochia bau/tidak.
2) Memeriksa kemnungkinan penyakit berat atau adanya infeksi.
3) Nutrisi dan istirahat ibu.
4) Menyusui dengan baik atau tidak.
5) Memeriksa status imunisasi Unijek.
c. 4 minggu setelah persalinan (sama seperti seperti 2 minggu) ditambah:
1) Pemberian Vitamin A
2) Memeriksa keluhan ibu.
3) Konseling dan pelayanan KB pasca salin.

C. SENAM NIFAS
Mobilisasi nifas (Exercise) dibagi 2 bagian yaitu ambulasi dini dan senam nifas. Ambulasi dini adalah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klien keluar atau turun dari tempat tidurnya.
Pada persalinan normal sebaiknya mobilisasi dikerjakan dengan melihat kondisi klien, bila memungkinkan ibu sudah boleh miring kiri - miring kanan beberapa saat setelah melahirkan dan boleh bangun dari tempat tidur sekitar 2 jam setelah melahirkan.
1. Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali. Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan adalah senam nifas.
2.Tujuan Senam Nifas
Ada beberapa tujuan dan manfaat senam nifas adalah :
a. Memperbaiki sirkulasi darah,
b. Memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
c. Memperbaiki tonus otot pelvis,
d. Memperbaiki regangan otot abdomen/ perut setelah hamil,
e. Memperbaiki regangan otot tungkai bawah.
f. Meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul
g. Mencegah kesulitan buang air besar/kecil
h. Memperlancar keluarnya ASI
i. Mencegah varises.
3. Indikasi senam nifas
Kondisi ibu melahirkan yang boleh mengikuti senam nifas diantaranya :
a. Ibu postpartum tanpa ada komplikasi
b. Ibu postpartum setelah 6 jam
c. Ibu postpartum persalinan normal.
4. Kontraindikasi senam nifas
Di bawah ini adalah kondisi ibu melahirkan yang diperbolehkan melakukan
senam nifas :
a. Adanya ketegangan pada ligamen kaki atau otot
b. Trauma perineum yang parah
c. Kelahiran dengan komplikasi.
d. Nyeri luka operasi/caesar.
5. Faktor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas
Faktor-faktor yang dapat menetukan ibu postpartum untuk memulai senam
nifas adalah :
a. Tingkat kesegaran tubuhnya sebelum kelahiran.
b. Proses persalinan berjalan lancar atau tidak.
c. Bayinya rewel atau tidak.
d. Penyesuaian postpartum yang sulit karena suatu sebab
6. Langkah-langkah senam nifas.
Senam ini dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga selesai masa melahirkan. Dalam pelaksanannya, harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu. Program senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Dimulai dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai 10 kali.
Urutan Latihan Untuk Ibu Setelah Melahirkan Menurut Ester m. 2000 Adalah:
a. Berbaring dengan Lutut ditekuk. Tempatkan tangan diatas perut dibawah area iga-iga, napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru. Dapat dilihat pada gambar 2.1


b. Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan., pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh ulangi pada sisi yang lain. Dapat dilihat pada gambar 2.2
d. Berbaring, lutut ditekuk, kontraksikan otot-otot perut sampaintulang punggung mendatar dan kencangkan otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks. Dapat dilihat pada gambar 2.4

e. Setelah hari ketiga. Berbaring terlentang lutut ditekuk, lengan dijulurkan kelutut, angkat kepala dan bahu kira-kira 450 tahan 3 detik kemudian rilekskan secara perlahan.Kemudian ulangi pada lutut sebelahnya. Dapat dilihat pada gambar 2.5






f. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus dibagian luar lutut kiri. Ulangi pada lutut kanan. Dapat dilihat pada gambar 2.6



Untuk dicatat, pekerjaan rumah yang ringan dikerjakan setelah minggu III dan yang agak berat setelah minggu IV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar