Jumat, 19 Maret 2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggambarkan pengetahuan tentang senam nifas berdasarkan karakteristik ibu nifas dilihat dari umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu nifas diwilayah Puskesmas Karang tengah pada Bulan September 2009. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 55 orang yaitu ibu nifas yang ada di wilayah Puskesmas karang tengah pada Bulan September 2009, dengan menjawab kuesioner yang diberikan secara langsung kepada ibu nifas.

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas
Pada penelitian ini pengetahuan ibu dibedakan dengan 3 kategori yaitu ibu dengan pengetahuan baik, cukup dan kurang.

Tabel 4.1
Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan pengetahuan ibu nifas
tentang senam nifas

Tingkat pengetahuan Frekuensi Prosentase
Baik
Cukup
kurang 4
22
29 7,27%
40,0%
52,72%
Jumlah 55 100 %

Berdasarkan tabel 4.1 dari 55 responden menunjukkan sebagian besar pengetahuan ibu tentang senam nifas adalah kurang yaitu 52,72% (29 orang), sedangkan sisanya memiliki pengetahuan cukup yaitu 40,0 % (22 orang) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan baik yaitu 7,27 % (4 orang).

2. Gambaran karakteristik Responden
a. Umur
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi Ibu nifas berdasarkan umur

Umur Frekuensi Prosentase
<20 Tahun
20-35 Tahun
>35 Tahun 5
39
11 9,09%
70,9%
20,0%
Jumlah 55 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dari 55 responden menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden termasuk pada kategori kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 70,9 % (39 0rang), sedangkan sebagian terbagi pada kelompok umur < 20 tahun 9,09% (5 orang) dan pada kelompok umur >35 tahun yaitu sebanyak 20,0 % (11 orang).




b. Pendidikan

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Ibu nifas Berdasarkan pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase
Tidak sekolah
SD
SLTP
SLTA
PT 8
32
8
5
2 14,5%
58,18%
14,5%
9,1%
3,6%
JUMLAH 55 100%

Berdasarkan tabel 4.3 dari 55 responden menunjukkan bahwa pendidikan responden paling banyak ada pada kategori SD yaitu 58,18% ( 32 orang) dan kategori terbanyak yang kedua yaitu SLTP sebanyak 14,5 % (8 orang), sedangkan sisanya terbagi kedalam kategori tidak sekolah 14,5% ( 8orang), SLTA 9,1 % ( 5 Orang) dan PT 3,6% ( 2 Orang ).

c. Pekerjaan
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi ibu nifas berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Prosentase
PNS
Pegawai Swasta
Ibu Rumah Tangga 2
7
46 3,6%
12,7%
83,6%
Jumlah 55 100%
Dilihat dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 55 orang responden sebagian besar pekerjaannya adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu 83,6 % (46 Orang), sedangkan sebagian kecil terbagi atas pegawai swasta 12,7% (7 Orang) dan PNS 3,6 % (2 Orang).

d. Paritas
Tabel4.5
Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Paritas

Paritas Frekuensi Presentase
Anak ke 1
2-4
>5 11
40
4 20,0%
72,7%
7,3%
Jumlah 55 100%

Berdasarkan tabel 4.5, dari 55 orang responden menunjukkan bahwa sebagian besar paritas responden berada pada kategori jumlah persalinan yang pernah dialami 2-4 kali yaitu sebanyak 72,7 % ( 40 Orang), sedangkan sisanya terbagi kedalam jumlah persalinan 1 kali yaitu 20,0 % (11 orang) dan kategori persalinan > 4 kali yaitu sebanyak 7,3% ( 4 orang).






3. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan karakteristik.
a. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan umur
Tabel 4.6
Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Senam Nifas Berdasarkan Umur

Tingkat pengetahuan Umur

<20 th
20-35th
>35th
Baik
Cukup
Kurang 0
0
5 0
0
100% 4
21
14 10,2%
53,8%
35,9% 0
1
10 0
9,1%
90,9%
Jumlah 5 100% 39 100% 11 100 %

Berdasarkan tabel 4.6 dari 55 responden, menunjukan bahwa yang mempunyai pengetahuan baik berada pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 7,27 % ( 4 orang) sedangkan pada kelompok umur < 20 tahun dan kelompok umur > 35 tahun tidak ada responden yang mempunyai pengetahuan baik, yaitu dengan pengetahuan kurang < 20 tahun 9,09 %, umur 20-35 tahun 25,45% dan umur >35 tahun 18,18%, sedangkan dengan pengetahuan cukup pada umur 20-35 tahun 38,18 % ( 21 orang) dan 1,8 % ( 1 orang) pada umur >35 tahun.

b. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan karakteristik pendidikan
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan pendidikan

Tingkat Pengetahuan Pendidikan
Tidak Sekolah SD SLTP SLTA PT
F % F % F % F % F %
Baik 0 0 0 0 2 25% 1 20% 1 50%
Cukup 1 12,5% 13 40,6% 3 37,5% 4 80% 1 50%
Kurang 7 87,5% 19 59,4% 3 37,5% 0 0 0 0
Jumlah 8 100,% 32 100% 8 100% 5 100% 2 100%



Berdasarkan tabel 4.7 dari 55 responden menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan baik tentang senam nifas berada pada tingkat pendidikan SLTP, SLTA, dan PT yaitu 7,3% (4 Orang), sedangkan pada tingkat pendidikan SD dan tidak sekolah tidak ada responden yang berpengetahuan baik, semuanya hanya mempunyai pengetahuan cukup dan kurang.



c. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.8
Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan pekerjaan

Tingkat Pengetahuan Jenis Pekerjaan
PNS Pegawai Swasta IRT
f % F % F %
Baik
Cukup
Kurang 1
1
0 50%
50%
0 1
5
1 14,3%
71,4%
14,3% 2
16
28 4,3%
34,8%
60,9%
Jumlah 2 100% 7 100% 46 100%

Dilihat dari tabei 4.8, menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan baik dari jumlah 4 orang semuanya, 2 orang berada pada kelompok pekerjaan responden sebagai ibu rumah tangga, dan sisanya pada kelompok pekerjaan swasta dan PNS, berarti tidak ada perbedaan antara pengetahuan responden yang bekerja maupun tidak bekerja tentang senam nifas.





d. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan paritas
Tabel 4.9
Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas

Paritas Pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas
1 kali 2-4 kali >4 kali
F % F % F %
Baik
Cukup
Kurang 0
1
7 0
12,5%
87,5% 4
21
20 8,8%
46,6%
44,4% 0
0
2 0
0
100%
Jumlah 8 100% 45 100% 2 100%

Dilihat dari tabel 4.9, menunjukan bahwa dari 55 responden dengan pengetahuan baik berada pada kelompok paritas 2-4, sedangkan kelompok paritas 1kali dan >4 kali tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, hanya memiliki pengetahuan cukup dan kurang.








B. Pembahasan Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dari 55 responden dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang tentang senam nifas yaitu sebanyak 29 orang, dan memiliki pengetahuan cukup 22 orang sedangkan yang memiliki pengetahuan baik ada 4 orang.
Hal ini terutama tercermin dari pengetahuan ibu nifas terhadap manfaat dari senam nifas, pada umumnya ibu nifas kurang mengetahui bahwa senam nifas sangat penting bagi ibu nifas dan aktivitas yang dilakukan setelah melahirkan disebut juga senam nifas.
Hal tersebut disebabkan karena pengetahuan ibu dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang didapat oleh ibu tentang senam nifas, padahal pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan atau perilaku seseorang, jadi walaupun pengetahuan responden masih banyak yang kurang tetapi masih dapat ditingkatkan dengan banyaknya informasi atau penyuluhan yang diberikan tentang senam nifas.
Sedangkan pembahasan hasil penelitian terhadap 55 orang ibu nifas di wilayah Puskesmas Karang tengah tentang senam nifas berdasarkan karakteristik adalah sebagai berikut :
1. Gambaran Pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan Umur
Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa responden dengan pengetahuan baik berada pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 7,27 % ( 4 orang) sedangkan pada kelompok umur < 20 tahun dan kelompok umur > 35 tahun tidak ada responden dengan pengetahuan baik.
Berdasarkan teori Kasdu (2003), semakin bertambah usia seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang dimilikinya, serta semakin banyak informasi dan pengetahuan, namun dari hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan tersebut, karena kelompok umur >35 ternyata tidak ada yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hal ini dikarenakan walaupun semakin bertambah dan berkembang tentang manfaat senam nifas tetapi masih banyak ibu yang percaya akan kebiasaan atau perilaku lama, demikian juga pada kelompok umur< 20 tahun dikarenakan belum berpengalaman dan masih terpengaruh oleh kebiasaan atau perilaku orang tuanya.
2. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan pendidikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan baik tentang senam nifas berada pada tingkat pendidikan SLTP, SLTA, dan PT yaitu 7,3% (4 Orang), sedangkan pada tingkat pendidikan SD dan tidak sekolah tidak ada responden dengan pengetahuan baik, semuanya hanya berpengetahuan cukup dan kurang.
Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk mendapatkan informasi sehingga mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan semakin meningkat pengetahuan yang dimilikinya (Hidayat, 2005), dengan demikian hasil penelitian ini sejalan dengan teori yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka pengetahuan tentang senam nifas semakin baik.


3. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas berdasarkan pekerjaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan baik dari jumlah 4 orang semuanya, 2 orang berada pada kelompok pekerjaan responden sebagai ibu rumah tangga, sedangkan sisanya berada pada kelompok pekerjaan swasta dan PNS berarti tidak ada perbedaan antara pengetahuan ibu yang bekerja maupun tidak bekerja tentang senam nifas. Karena informasi tentang senam nifas biasanya didapatkan dari yang menolong saat bersalin atau orang sekitar pada saat ibu setelah bersalin.
4. Gambaran pengetahuan ibu nifas berdasarkan paritas
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 55 responden yang memiliki pengetahuan baik berada pada kelompok paritas 2-4, sedangkan kelompok paritas 1 kali dan > 4 kali tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, hal ini dikarenakan pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya oleh pengalaman seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Pada kelompok paritas 1 kali ini disebabkan karena ibu dengan anak pertama tidak tahu tentang senam nifas karena belum berpengalaman sedang kan pada ibu dengan >4 anak dikarenakan kepercayaan atau kebiasaan yang biasa dilakukan setelah kelahiran anak sebelumnya yaitu tidak melaksanakan senam nifas, karena keyakinan atau kepercayaan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2003).



B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Senam Nifas di Wilayah Puskesmas Karang tengah ini ada keterbatasan - keterbatasan yang dilalui diantaranya :
1. Waktu menyebarkan koesioner, banyak responden yang berada pada wilayah dengan letak geografis yang sulit dijangkau sehingga pengambilan data memerlukan waktu yang lama.
2. Tingkat pendidikan responden yang kebanyakan rendah yaitu SD sehingga memerlukan banyak penjelasan supaya mengerti cara-cara dalam pengisian koesioner.
3. Kurangnya pengetahuan tentang senam nifas, sehingga maksud dari pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner harus lebih dijelaskan agar dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan keadaan responden.
4. Umur responden yang lebih dari 35 tahun yaitu sebanyak 20 % rata-rata sulit memahami maksud dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar